Efek Domino MBG, BPS: Kenaikan Permintaan Ayam-Telur Picu Inflasi
BPS menyebut program Makan Bergizi (MBG) picu inflasi telur dan daging ayam di Oktober 2025, dengan kontribusi inflasi masing-masing 0,04% dan 0,02%.
(Bisnis.Com) 03/11/25 15:00 25452
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap program makan bergizi gratis (MBG) menyebabkan kenaikan permintaan telur ayam ras dan daging ayam ras. Bahkan, komoditas ini menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan program MBG yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir memicu lonjakan permintaan telur dan daging ayam ras yang menjadi bagian dari menu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Terkait permintaan telur ayam ras dan daging ayam ras, pelaksanaan program MBG yang telah berlangsung selama beberapa bulan turut mendorong terjadinya lonjakan permintaan terhadap telur ayam ras dan daging ayam ras yang menjadi bagian dari menu program MBG tersebut,” kata Pudji dalam Rilis BPS, Senin (3/11/2025).
Data BPS juga menunjukkan, telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga bergejolak secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Oktober 2025.
BPS mencatat, telur ayam ras dan daging ayam ras masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,04% dan 0,02% pada Oktober 2025.
Pudji mengungkap telur ayam ras dan daging ayam ras mengalami inflasi masing-masing sebesar 4,43% dan 1,13%. Adapun, keduanya merupakan komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025.
Dia menjelaskan, inflasi yang terjadi pada komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program MBG.
“Salah satunya adalah kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPG yang berasal dari pasar atau juga pengecer dan juga pedagang besar. Jadi diduga ini menjadi salah satu satu indikasi naiknya permintaan telur dan daging ayam ras,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Pudji, melonjaknya permintaan telur ayam dan daging ayam ras juga dipengaruhi komponen biaya produksi daging ayam ras seperti harga Day Old Chicks (DOC) alias anak ayam yang baru ditetaskan dan baru berumur satu hari, hargalive birdatau ayam hidup, dan kenaikan harga jagung pakan di beberapa wilayah.
Sementara itu, Pudji juga menyampaikan BPS tidak menghitung besaran inflasi di setiap daerah dari adanya program MBG.
“Besaran inflasi spesifik untuk program MBG tidak dihitung berdasarkan inflasi BPS, sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG juga tidak bisa secara spesifik terlihat,” pungkasnya.
#program-mbg #inflasi-telur #inflasi-daging-ayam #bps-inflasi #telur-ayam-ras #daging-ayam-ras #permintaan-telur-ayam #permintaan-daging-ayam #inflasi-oktober-2025 #komoditas-inflasi #harga-bergejolak #n-a