Perawatan Pribadi Melejit Hampir 20% Picu Inflasi di Majalengka
Inflasi Majalengka Oktober 2025 naik 2,99% y-on-y, didorong kenaikan harga perawatan pribadi 19,73% dan bahan pangan. Pemerintah diminta waspada.
(Bisnis.Com) 03/11/25 18:30 25915
Bisnis.com, MAJALENGKA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka mencatat tingkat inflasi year on year (y-on-y) pada Oktober 2025 mencapai 2,99% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,74.
Angka ini menunjukkan adanya tekanan harga yang relatif moderat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, namun tetap menjadi perhatian karena didorong oleh kenaikan signifikan di sejumlah kelompok pengeluaran.
Kepala BPS Majalengka, Joni Kasmuri, mengatakan inflasi tahunan tersebut terjadi akibat meningkatnya harga di hampir seluruh kelompok pengeluaran rumah tangga.
“Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencapai 19,73%. Ini menjadi pendorong utama inflasi di Majalengka sepanjang Oktober,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Berdasarkan data BPS, kelompok makanan, minuman, dan tembakau turut memberikan andil besar terhadap inflasi, dengan kenaikan indeks sebesar 4,13%.
Lonjakan harga bahan pangan pokok seperti beras, cabai merah, dan telur ayam menjadi penyumbang utama di kelompok ini. Sementara kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga naik 1,02%, mencerminkan meningkatnya harga pada sektor konsumsi masyarakat.
Kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 1,73%, sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga meningkat 0,13%. Kenaikan ini, menurut Joni, terjadi karena adanya penyesuaian tarif dan biaya kebutuhan rumah tangga yang cenderung meningkat menjelang akhir tahun.
“Beberapa komponen seperti bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik nonsubsidi ikut memberikan pengaruh,” jelasnya.
Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami kenaikan 1,11%, diikuti kelompok kesehatan 0,66%.
Kelompok transportasi juga mengalami inflasi 0,54% seiring dengan naiknya tarif angkutan antarkota serta harga bahan bakar kendaraan pribadi.
Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik 2,19%. Hal ini mencerminkan meningkatnya aktivitas masyarakat di sektor hiburan dan wisata domestik.
Untuk kelompok pendidikan, BPS mencatat inflasi sebesar 1,37%. Menurut Joni, kenaikan ini biasanya terjadi karena adanya penyesuaian biaya sekolah dan kebutuhan pendidikan lainnya.
"Meskipun bukan periode tahun ajaran baru, kenaikan beberapa komponen biaya tambahan seperti kegiatan ekstrakurikuler masih berpengaruh,” tambahnya.
Sementara itu, satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi atau penurunan indeks adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yang turun 0,44%. Penurunan ini dipicu oleh turunnya tarif telekomunikasi dan promosi harga layanan digital.
Secara bulanan, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Majalengka pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,34%. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan harga secara umum dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun tingkat inflasi year to date (y-to-d) atau kumulatif sejak Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebesar 2,34%
Joni menambahkan, meski inflasi masih dalam kisaran aman, pemerintah daerah diimbau tetap waspada terhadap potensi lonjakan harga bahan pangan menjelang akhir tahun.
"Koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) penting untuk memastikan pasokan pangan terjaga dan distribusi lancar,” tuturnya.
#inflasi-majalengka #perawatan-pribadi #kenaikan-harga #kelompok-pengeluaran #bahan-pangan-pokok #tarif-listrik #bahan-bakar-rumah-tangga #tarif-angkutan #sektor-hiburan #biaya-pendidikan #deflasi-komu