Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 33,17 poin atau 0,40% ke level Rp 8.241 pada perdagangan saham hari ini, Selasa (4/11). IHSG berbalik arah setelah sebelumnya sempat menguat 0,25% ke level 8.296 pada perdagangan sesi pertama.
BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan, turunnya IHSG terjadi karena tekanan jual dari investor. Hal itu terutama datang dari sektor perbankan dan konglomerasi yang sebelumnya menjadi penopang utama indeks.
Saat ini, level 8.320 menjadi area resistance kuat bagi IHSG, sedangkan support psikologis di 8.200 masih berperan penting untuk menjaga momentum positif. Meskipun indeks melemah pada awal sesi kedua, BRI Danareksa menilai tren utama IHSG masih berada dalam fase bullish.
“Tekanan ini masih tergolong wajar sebagai bagian dari konsolidasi jangka pendek sebelum potensi rebound berikutnya,” demikian penjelasan BRI Danareksa dalam keterangannya, Selasa (4/11).
Adapun data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 19,49 triliun dengan volume 28,55 miliar saham dan frekuensi sebanyak 2,34 juta kali. Sebanyak 207 saham menguat, 439 saham terkoreksi, dan 165 saham tidak bergerak. Kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini mencapai Rp 15.028 triliun.
Di tengah gejolah IHSG, terjadi aksi crossing atau transaksi tutup sendiri di beberapa saham berkapitalisasi besar pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data D’Origin, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan nilai crossing terbesar, di level Rp 8.648 per saham dengan total transaksi mencapai Rp 276,32 miliar.
Selain itu, terdapat crossing saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sekitar Rp159,47 miliar pada harga Rp 4.617 per saham. Sementara itu, saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) juga mencatatkan crossing di level Rp 9.164 dengan nilai mencapai Rp128,79 miliar.
Dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, sepuluh sektor yang merosot. Saham-saham properti mencatat penurunan terbesar, yakni 2,62%. Saham emiten tersebut yang berada di zona merah misalnya, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 0,56% ke Rp 890 per lembar saham.
Bursa saham Asia juga terpantau rontok hari ini. Indeks Hang Seng turun 0,79%, Shanghai Composite terkoreksi 0,41%, Straits Times tergelincir 0,49%, dan Nikkei rontok 1,74%.
Saham topgainers:
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) naik 6,41% ke Rp 830
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 5,69% ke Rp 17.650
- PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) naik 4,60% ke Rp 910
Saham top losers:
- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) turun 4,33% ke Rp 1.215
- PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 4,05% ke Rp 1.895
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) turun 4,13% ke Rp 1.160