Bisnis.com, JAKARTA — PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) makin gencar melakukan ekspansi usai mencatatkan total serapan capex mencapai 134% yaitu sebesar US$53,14 juta.
Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat mengatakan hingga kini HUMI telah mengakuisisi delapan kapal, termasuk Mac Singapore, Marlin 88, Trans Pacific 201, 2 kapal Self Propelled Hopper Barge (SPHB) dan Jeneponto 01 serta LNGC Danaputri 1, dengan total serapan capex mencapai 134% yaitu sebesar US$53,14 juta.
“Penambahan 8 armada dengan serapan capex mencapai 134%, hal ini sejalan dengan strategi ekspansi yang berfokus pada peningkatan produktivitas dan diversifikasi portofolio usaha,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (4/11/2025).
HUMI, lanjutnya, menargetkan penambahan 10 armada sepanjang tahun 2025 dengan nilai Capital Expenditure (capex) sebesar US$39,57 juta.
Tirta menuturkan anak usaha HUMI, PT PCS Internasional (PCSI), baru saja menambah Kapal LPG Hummingbird.
Dia menuturkan kapal tersebut menjadi simbol dalam memperluas kapasitas logistik energi sekaligus mempertegas komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Penambahan Kapal Hummingbird ini menegaskan komitmen HUMI untuk terus berinvestasi tidak hanya untuk memperbesar kapasitas operasional kami, tetapi juga komitmen kami untuk memberikan layanan pengangkutan gas dan mendukung kebutuhan dan pertumbuhan sektor energi nasional,” kata Tirta.
Kapal Hummingbird adalah kapal tanker LPG dengan kapasitas 3.815 DWT yang dirancang untuk mengangkut berbagai jenis LPG Mix, termasuk Propane, Butane, Propylene, Butadiene, Isoprene dan C4 Raffinate. Kapal ini siap melayani rute domestik, memperkuat rantai pasok energi.
Dia menjelaskan kapal tersebut telah dilengkapi dengan sistem dan perangkat ramah lingkungan sehingga dalam mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam aspek operasional.
Adapun, sistem perangkat ramah lingkungan tersebut antara lain Ballast Water Treatment System untuk mencegah pencemaran ekosistem laut, IHM Database Onboard untuk memastikan pemantauan bahan berbahaya di kapal, Sewage Treatment Plant Fitted yang mendukung sanitasi berstandar tinggi, serta Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) yang menandakan efisiensi energi sesuai regulasi global.
Berdasarkan laporan keuangan, HUMI membukukan pendapatan usaha US$96,48 juta per kuartal III/2025. Angka ini meningkat 5,27% dibanding pendapatan usaha US$91,65 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan itu sejalan dengan pendapatan dari jasa sewa kapal yang meningkat 5,39% year on year (YoY) menjadi US$94,98 juta, dibanding US$90,12 juta pada periode sebelumnya.
Rinciannya, jasa sewa kapal untuk bahan kimia sebesar US$28,83 juta (turun 36,97% YoY), gas alam cair US$28,11 juta (naik 21,79% YoY), minyak mentah dan bahan bakar minyak US$30,55 juta (naik 161,65% YoY), penunjang kegiatan lepas pantai US$4,12 juta (turun 43,64% YoY), dan penunjang armada laut sebesar US$3,37 juta (tumbuh 45,89% YoY).
Dari segmentasi bisnis lainnya, jasa pengelolaan awak kapal berkontribusi sebesar US$909.800 (naik 49,28% YoY), jasa pengelolaan kapal US$495.288 (turun 40,81% YoY), dan pusat pelatihan awak kapal US$91.683 (naik 13,19% YoY).
Sebaliknya, beban pokok pendapatan yang dicatat perseroan selama sembilan bulan pertama tahun ini sebesar US$72,05 juta, meningkat 2,47% YoY. Dengan begitu, laba bruto HUMI per kuartal III/2025 mencapai US$24,43 juta, atau meningkat 14,48% YoY.