Wamena (ANTARA) - Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, berada di ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), sehingga termasuk daerah di Indonesia yang tidak memiliki pelabuhan. Pendistribusian bahan pokok serta logistik lainnya hanya menggunakan jalur darat dan udara.
Wamena, saat ini menjadi pusat pemerintahan, baik Kabupaten Jayawijaya maupun Provinsi Papua Pegunungan. Selain itu, Wamena menjadi pusat perekonomian di wilayah Papua Pegunungan yang memiliki delapan kabupaten.
Kabupaten lain di Papua Pegunungan, seperti Lanny Jaya, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Tolikara, Pegunungan Bintang, Nduga, dan Yalimo, hampir sebagian besar bahan pokok dan logistik masih dikirim melalui Wamena, tetapi juga ada sebagian yang dikirim langsung dari Jayapura (Papua) dan Nabire, Timika (Papua Tengah).
Pendistribusian barang melalui jalur darat Jayapura-Wamena, dengan jarak kurang lebih 500 kilometer yang terbilang lebih efisien dibanding jalur udara, terkadang harus berhadapan dengan hambatan di tengah perjalanan.
Hambatan yang sering terjadi dan dialami oleh kendaraan pendistribusian bahan pokok dan logistik, seperti truk dan mobil beroda empat, adalah jalan rusak. Kendaraan roda empat yang digunakan biasanya dengan sistem 4 x 4 atau sistem penggerak pada kendaraan yang menyalurkan tenaga ke keempat rodanya.
Waktu yang ditempuh semestinya kurang lebih tiga hingga empat hari, bisa ditempuh 14 hari perjalanan, bahkan lebih karena jalan yang dilalui kendaraan, kondisinya rusak. Inilah salah satu penyebab tingginya harga bahan pokok dan logistik lainnya di wilayah Papua Pegunungan.
Kabupaten Jayawijaya merupakan daerah yang menjadi pusat pengambilan data inflasi untuk wilayah Provinsi Papua Pegunungan.
Pada Februari 2025 Provinsi Papua Pegunungan mengalami inflasi tahun ke tahun (year on year atau y-on-y sebesar 7,99 persen, tertinggi se-Indonesia,dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 115,17.
TPID
Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID, baik tingkat Provinsi Papua Pegunungan maupun Kabupaten Jayawijaya, terus menggelar pertemuan dengan melibatkan pemangku kepentingan lain, salah satunya Bank Indonesia (BI).
Bank Indonesia memiliki posisi strategis dalam pengendalian inflasi dengan menjaga kestabilan nilai rupiah, dengan menerapkan kebijakan moneter, seperti menaikkan suku bunga acuan yang membuat pinjaman lebih mahal dan tabungan lebih menarik untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Selain itu, Bank Indonesia juga menggunakan instrumen lain, seperti operasi pasar terbuka dan kebijakan makroprudensial untuk menstabilkan harga dan jumlah uang yang beredar.
Bahkan, untuk memacu peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Bank Indonesia telah beberapa kali mendukung pengembangan kopi bagi daerah tersebut dalam kurun waktu 2023-2025 awal.
Bank Indonesia, dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat di Papua Pegunungan, tepatnya di Kabupaten Jayawijaya, pada September 2025 memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian, meliputi motor roda tiga sebanyak empat unit, mesin babat rumput gendong delapan unit, cultivator empat unit dan alat semprot tangan delapan unit.
Bantuan sarana dan prasarana itu diberikan kepada empat kelompok tani, di antaranya Kelompok Tani (Poktan) Anugerah Jaya, Distrik Asologaima, Jinonggame, Distrik Piramid, Weiregem, Distrik Hubikosi dan Pulau Distrik Piramid yang bergerek dalam penanaman komoditi bawang merah, cabai, dan sayuran, untuk menjaga inflasi.
"Kami membantu para petani ini supaya mereka lebih produktif dan semangat dalam bekerja," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman.
Apa yang dilakukan Bank Indonesia itu merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah atau negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanah Papua, khususnya di Papua Pegunungan, yang tingkat inflasinya tertinggi di Indonesia.
Selain bantuan, komunikasi dan koordinasi selalu dibangun antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah di seluruh wilayah Papua guna membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia memiliki satu harapan bagaimana masyarakat atau petani di wilayah Papua dapat hidup dengan sejahtera. Ketika petani sudah sejahtera dan mandiri, serta hasil panen melimpah, maka perekonomian Indonesia menjadi kuat.
BPS
Tingginya inflasi di Papua Pegunungan, Badan Pusat Statistik atau BPS Kabupaten Jayawijaya terus mendorong pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi yang terjadi di daerah tersebut.
Upaya itu dilakukan BPS Kabupaten Jayawijaya dengan melakukan koordinasi bersama TPID Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan.
Selain itu, pemerintah daerah terus melakukan komunikasi publik yang tidak membuat masyarakat panik dan mengupayakan masyarakat tetap tenang, mengaktifkan TPID pada tingkat provinsi dan kabupaten agar bersinergi dan konsisten dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya.
Pemerintah daerah juga mengaktifkan satgas pangan di daerah yang memiliki tugas melaporkan harga dan ketersediaan komoditas untuk dilaporkan kepada kepala daerah, selanjutnya secara berjenjang dilaporkan kepada Kemendagri dan mengecek langsung ke lapangan terkait harga dan ketersediaan komoditas, termasuk masalah yang terjadi (suplai dan distribusi), bahan bakar minyak (BBM) subsidi tepat sasaran ke masyarakat tidak mampu atau masyarakat miskin.
Sekitar 80 persen dari Rp502 triliun subsidi BBM diharapkan tepat sasaran, sehingga perlu pengawasan oleh pemerintah daerah dan bantuan pengawasan dari aparat penegak hukum.
Terkait upaya itu pemerintah daerah juga menjalankan program penghematan energi, seperti mematikan lampu yang tidak perlu di siang hari, gerakan tanam pangan cepat panen, yakni menanam tanaman cabai, bawang, dan lain-lain, sebagai upaya mencukupi ketersediaan pangan rumah tangga.
Semua gerakan itu perlu keterlibatan seluruh komponen masyarakat, seperti ibu-ibu PKK, babinsa, babinkamtibmas, melaksanakan kerja sama antardaerah (KAD) yang meliputi seluruh komoditas pangan strategis, setiap item komoditas dikaji oleh setiap daerah, di mana daerah yang kekurangan komoditas mengambil dari daerah yang surplus.
Program lain untuk menggerakkan ekonomi di daerah adalah mengintensifkan jaringan pengaman sosial, seperti anggaran belanja tidak terduga (BTT), anggaran bantuan sosial (bansos), anggaran desa, realokasi dana alokasi umum (DAU) bansos pusat.
BPS dan BI beserta pemerintah provinsi mengumumkan angka inflasi, hingga tingkat kabupaten/kota dan menjadikan pengendalian inflasi sebagai isu prioritas, sehingga seluruh pemangku kepentingan harus bersinergi, seperti yang dilakukan oleh semua komponen bangsa, saat penanganan pandemi COVID-19.
"Upaya pengendalian inflasi itu tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan lintas sektor, terutama perpaduan antara Pemprov Papua Pegunungan dan Pemkab Jayawijaya," kata Kepala BPS Kabupaten Jayawijaya Arther L Purmiasa.
Pemkab Jayawijaya
Pemkab Jayawijaya mendorong program pangan murah dan operasi pasar dengan melibatkan instansi atau lembaga lain, seperti Kantor Cabang Perum Bulog Wamena, BPS Kabupaten Jayawijaya, serta TNI dan Polri.
Operasi pasar dilakukan oleh pemerintah daerah bersama unsur forum koordinasi pimpinan daerah atau forkopimda di pasar tradisional Jibama, Wouma, Putikelek, Sinakma, dan Baru. Selain itu, operasi pasar dilakukan di distributor bahan pokok maupun logistik lain, sehingga mereka tidak seenaknya menaikkan harga.
"Inflasi ini menjadi tugas bersama untuk sama-sama berperan dalam pengendalian. Pedagang, terutama distributor supaya jangan menaikan harga seenaknya, sehingga memberatkan masyarakat dalam membeli bahan pokok," kata Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere.
Bulog
Guna mendukung pengendalian inflasi di Papua Pegunungan, Kantor Cabang Perum Bulog Wamena rutin menggelar kegiatan pangan murah, dengan menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), dengan harga eceren tertinggi atau (HET) Rp13.500.
Dalam penjualan beras SPHP yang dilakukan oleh Kantor Cabang Perum Bulog Wamena, beras dalam kemasan 5 kg dijual dengan harga Rp65.000.
Selain beras SPHP, Kantor Cabang Perum Bulog Wamena juga menjual minyak goreng Rp78.000 per dua liter dan gula pasir Rp28.000 per kilogram. Gerakan pangan murah ini dilakukan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah memperoleh kebutuhan dasar, seperti beras, minyak goreng dan gula pasir.
Harga beras medium dan premium di pasaran di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya terkini Rp25.000-Rp27.000 per kilogram. Tentu harga itu cukup tinggi untuk dapat dibeli oleh masyarakat berpendapatan lemah.
"Gerakan pangan murah kami lakukan rutin di hari kerja, biasanya pukul 15.00 WIT hingga selesai di depan kantor (Kantor Cabang Perum Bulog Wamena)," ujar Kepala Kantor Cabang Perum Bulog Wamena Stephanus Kurniawan.
Editor: Masuki M. Astro
 Copyright © ANTARA 2025