#30 tag 24jam
IHSG Hari Ini Diramal Menguat, Cermati Saham AKRA, PTRO hingga ASII
IHSG diprediksi menguat dengan saham AKRA, PTRO, ASII jadi perhatian. Optimisme ekonomi dan data positif mendukung kenaikan indeks ke 8.300-8.350. [408] url asal
#ihsg-hari-ini #saham-akra #saham-ptro #saham-asii #indeks-harga-saham #penguatan-ihsg #sektor-consumer-cyclical #sektor-properti #optimisme-ekonomi #pasar-modal #teknikal-ihsg #golden-cross #stochasti
(Bisnis.Com - Market) 04/11/25 08:28
v/26451/
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan akan melanjutkan penguatan. Sejumlah saham yang bisa dicermati hari ini antara lain AKRA, PTRO sampai ASII.
Tim Riset Phintraco Sekuritas mencatat,, penguatan indeks komposit sebesar 1,36% ke 8.275 pada perdagangan Senin (3/11/2025) kemarin diikuti dengan kenaikan terbesar saham sektor consumer cyclical, namun di sisi lain saham sektor properti mencatatkan koreksi terbesar.
"Optimisme akan membaiknya perekonomian domestik dan mengantisipasi kinerja pasar modal yang cenderung membaik pada akhir tahun, mendorong penguatan indeks," tulis tim riset, Selasa (4/11/2025).
Secara teknikal, terjadi penyempitan negative slope MACD dan berpotensi terjadi Golden Cross. Sementara Stochastic RSI melanjutkan kenaikan di area pivot. Indikator A/D juga mengindikasikan terjadinya akumulasi.
Dengan demikan, Phintraco Sekuritas memperkirakan hari ini IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan menguji level 8.300-8.350.
Phintraco Sekuritas juga mencatat sejumlah data ekonomi menunjukkan pertanda positif. Misalnya, salah satu indikasi pemulihan konsumsi terlihat dari tren kenaikan inflasi ke 2,86% YoY di Oktober 2025, mendekati level tengah dari asumsi APBN di 3% YoY. Inflasi diperkirakan terus meningkat dalam level yang terkendali hingga Desember 2025, sebagai dampak dari kecenderungan peningkatan konsumsi masyarakat.
Sementara itu, Indeks PMI manufacturing Indonesia tercatat meningkat pada level 51,2 di Oktober 2025 dari 50,4 di September 2025. Ini merupakan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut.
Sedangkan, neraca perdagangan Indonesia kembali membukukan surplus sebesar US$4,34 miliar di September 2025, turun dari surplus US$5,49 miliar di Agustus 2025, namun meningkat dari US$3,18 miliar di September 2024.
Ekspor juga tumbuh 11,41% YoY di September 2025, yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak Februari 2025, didorong oleh pertumbuhan permintaan dari China yang naik 12,79%. Sedangkan ekspor ke AS juga meningkat 9,08%.
Berikut ini adalah rekomendasi saham Phintraco Sekuritas pada perdagangan Selasa (4/11/2025);
1. PT Astra International Tbk. (ASII)
Entry: Rp6.200-Rp6.300
Target: Rp6.650, Rp7.000
Stop loss: Rp6.000
2. PT Elnusa Tbk. (ELSA)
Entry: Rp515-Rp525
Target: Rp560, Rp600
Stop loss: Rp498
3. PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA)
Entry: Rp350
Target: Rp380, Rp400
Stop loss: Rp338
4. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA)
Entry: Rp1.225-Rp1.250
Target: Rp1.325, Rp1.400
Stop loss: Rp1.185
5. PT Petrosea Tbk. (PTRO)
Entry: Rp7.050
Target: Rp7.500, Rp8.000, Rp8.500
Stop loss: Rp6.800
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Purbaya Mau Tiru Cara SBY Agar RI Tumbuh 6%
Menteri Keuangan Purbaya optimis ekonomi Indonesia tumbuh 6% dengan dorongan sektor swasta. Ia percaya kombinasi sektor swasta dan pemerintah bisa capai 7%. [274] url asal
#pertumbuhan-ekonomi #purbaya-yudhi-sadewa #susilo-bambang-yudhoyono #sektor-swasta #joko-widodo #kebijakan-ekonomi #kredit-perbankan #mesin-ekonomi #investasi #optimisme-ekonomi
(CNBC Indonesia - News) 28/10/25 17:27
v/18945/
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis perekonomian Indonesia bisa tumbuh 6% dalam waktu dekat. Optimisme Purbaya dilandasi oleh sejarah bahwa Indonesia sebelumnya pernah menorehkan pertumbuhan 6% pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Purbaya mengungkapkan ekonomi Indonesia tumbuh 6% pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena private sector atau sektor swasta yang memimpin. Namun, pertumbuhan ini turun di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal ini dipengaruhi oleh mesin utama ekonomi yang bergerak saat itu adalah pemerintah. Sektor swasta di masa Jokowi, kata Purbaya, justru berhenti lajunya. Pada era SBY, kredit perbankan tumbuh 22%, sementara kredit di era Jokowi hanya 7%. Dia meyakini jika mesin ekonomi sektor swasta kembali didorong, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6%.
"Kalau saya hidupkan mesin swasta tahun ini ke depan, 6% kira-kira dapat," kata Purbaya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diadakan INDEF, Selasa (28/10/2025).
Belajar dari pengalaman dua pemerintahan itu, Purbaya mengatakan, saat ini pemerintah akan menggerakkan dua mesin ekonomi yang selama ini terpisah, baik dari sisi swasta maupun pemerintah. Dengan cara itu, maka ekonomi ia sebut bisa tumbuh 7%.
"Makanya 2027 ketika ada perbaikan itu 7% sudah agak kelihatan membaik, dan tentunya karena semua mesin ekonomi akan bergerak, moneter, fiskal, private sektor, dan investasi," tuturnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
#50 tag sepekan
#ihsg (164) #purbaya (113) #investasi (94) #ojk (90) #apbn (88) #danantara (67) #pertumbuhan ekonomi (61) #trump (61) #kemenkeu (58) #pertamina (57) #umkm (53) #bei (52) #pajak (48) #donald trump (47) #esdm (45) #menkeu (44) #himbara (36) #kementerian keuangan (36) #bahlil lahadalia (35) #emas (35) #bapanas (34) #pasar saham (34) #ekonomi indonesia (34) #bumn (32) #menteri keuangan (31) #kemnaker (30) #mbg (29) #djp (28) #btn (27) #imf (27) #ekspor (27) #perang dagang (26) #kementan (26) #bbm (25) #garuda indonesia (24) #pasar modal (24) #utang (24) #bri (23) #bank indonesia (23) #rupslb (23) #hilirisasi (23) #yassierli (22) #magang (22) #kebijakan fiskal (22) #amran sulaiman (22) #ppn (22) #whoosh (21) #bea cukai (21) #bitcoin (20) #komdigi (20)