Bisnis.com, PALEMBANG— Nilai ekspor Sumatra Selatan (Sumsel) dari Januari hingga September tahun ini tercatat mencapai US$4,8 miliar atau naik 1,06% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.

Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan bahwa kenaikan ekspor ini utamanya ditopang dari sektor non migas yang naik 2,71%.

“Sedangkan dari sektor migas tercatat menurun sebesar 19,63% menjadi US$282 juta,” ujarnya, Senin (3/11/2025).

Pada ekspor nonmigas sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat sebesar US$83,68 juta atau naik 53,47%. Kondisi serupa terjadi pada industri pengolahan yang terkerek 12,20% atau menjadi US$2,65 miliar.

Sementara untuk sektor pertambangan dan lainnya dilaporkan merosot 9,91% menjadi US$1,8 miliar.

“Komoditas unggulan nonmigas diantaranya bahan bakar mineral yang turun 9,91%, karet dan barang dari karet atau pertanian naik 21,22%, serta pulp dari kayu juga naik 3,71%,” jelasnya.

Wahyu menambahkan, negara tujuan ekspor Sumsel sampai saat ini masih relatif sama. Seperti ke Tiongkok yang sebesar 39,38% dengan komoditas pulp dari kayu, karet, serta batubara dan lignit.

“Selanjutnya juga ke India (8,21%) dan juga ke Vietnam (7,38%),” tutupnya.

Di lain sisi, imbuhnya, tren ekspor Sumsel pada September justru tercatat merah atau turun 7,35% secara tahunan.

Total nilai ekspornya US$566 juta dengan rincian ekspor nonmigas dan migas yang kompak terkoreksi masing-masing sebesar 6,84% dan 16,81%.

“Penurunan nilai ekspor nonmigas secara tahunan di Sumsel utamanya dari sektor pertambangan yang merosot 17,74% pada September,” pungkasnya.

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor mencapai US$209,80 miliar sepanjang Januari—September 2025. Nilainya naik 8,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini merincikan, nilai ekspor migas mencapai US$10,03 miliar atau turun 14,09% pada Januari—September 2025. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas tercatat naik sebesar 9,57% dengan nilai US$199,77 miliar.

Adapun jika dilihat menurut sektor, Pudji mengungka peningkatan nilai ekspor nonmigas secara kumulatif terjadi di sektor industri pengolahan dan pertanian.

“Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor nonmigas sejak Januari—September 2025 ini dengan andil sebesar 12,58%,” kata Pudji dalam Rilis BPS, Senin (3/11/2025).

BPS mencatat, ekspor sektor industri pengolahan yang mengalami peningkatan cukup besar, yaitu minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, barang perhiasan dan barang berharga, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, serta semikonduktor dan komponen elektronik lainnya.

Berikutnya, jika dilihat menurut negara dan kawasan tujuan utama ekspor, nilai ekspor nonmigas ke China yang mencapai US$46,47 miliar atau naik sebesar 9,19% dibandingkan dengan Januari—September 2024.

Lebih lanjut, jika dibandingkan secara kumulatif dengan periode yang sama tahun lalu, pada Januari—September 2025, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat (AS), Asean, dan Uni Eropa mengalami peningkatan, sedangkan ke India mengalami penurunan.

Jika dirinci lebih jauh, pada September 2025, BPS mencatat nilai ekspor mencapai US$24,68 miliar atau naik 11,41% dibandingkan dengan September 2024. Nilai ekspor migas mencapai US$0,99 miliar atau turun 13,61%. Nilai ekspor nonmigas tercatat naik sebesar 12,79% dengan nilai US$23,68 miliar.

“Peningkatan nilai ekspor September 2025 secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor nonmigas, yaitu pada komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata atau HS 71 yang naik 168,57% dengan andil 5,66%,” ujarnya.

Peningkatan nilai ekspor nonmigas lainnya berasal dari besi dan baja atau HS 72 yang naik 23,67% dengan andil 2,48%. Serta, lemak dan minyak hewani atau nabati atau HS 15 yang naik 18,00% dengan andil 1,70%.

Pada September 2025, total ekspor nonmigas mencapai US$23,68 miliar. Di mana, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,63 miliar. Diikuti, sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar US$3,16 miliar dan sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar US$19,90 miliar.

“Secara tahunan, sektor pertanian dan industri pengolahan mengalami kenaikan sedangkan sektor pertambangan mengalami penurunan,” tambahnya.

Adapun, Pudji menyampaikan bahwa peningkatan nilai ekspor nonmigas utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang naik sebesar 20,25% dengan andil sebesar 15,13%.

Dia merincikan, peningkatan nilai ekspor nonmigas secara tahunan utamanya disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor beberapa komoditas seperti barang perhiasan dan barang berharga, dan logam dasar bukan besi. Lalu, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, semi konduktor dan komponen elektronik lainnya, serta minyak kelapa sawit.

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada September 2025 tumbuh 11,41% (yoy/year on year) menjadi US$24,68 miliar, pada Senin (3/11/2025). Ekspor pada Oktober ini lebih rendah dibandingkan dengan ekspor bulan Agustus 2025, sebesar US$ 24,96 miliar.

"Pada September 2025 nilai ekspor US$ 24,68 miliar atau naik 11,41% yoy, ekspor migas US$ 0,99 miliar atau turun 13,61% dan non migas US$ 23,68 miliar atau naik 12,79%," kata Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa dalam rilis BPS, Senin (3/11/2025).

Dia menuturkan peningkatan ekspor secara tahunan dipicu oleh ekspor nonmigas yang naik 12,79% (yoy) pada September 2025. Adapun, komoditas yang meningkat adalah emas dan permata yang naik 5,66% (yoy).

Dari catatan BPS, sepanjang Januari-September 2025 total nilai ekspor US$ 209,8 miliar atau naik 8,14% (yoy). Andil pertumbuhan ini didorong oleh industri pengolahan yang tumbuh 12,58% (yoy).

"Ekspor nonmigas Januari-September 2025 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$46,47 miliar, disusul Amerika Serikat US$23,03 miliar, dan India US$14,02 miliar," kata Pudji.

Foto: Rilis BPS Senin, (3/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics) Rilis BPS Senin, (3/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)