Bisnis.com, JAKARTA — Rata-rata harga beras premium masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) secara nasional di tingkat konsumen pada Jumat (24/10/2025). Di sisi lain, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog terpantau turun.
Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.35 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional mencapai Rp13.671 per kilogram di tingkat konsumen, atau naik 1,27% dari HET nasional Rp13.500 per kilogram.
Namun, jika ditinjau berdasarkan zonasi, harga beras medium berada di bawah HET. Secara terperinci, harga beras medium di zona 1 dibanderol Rp13.328 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.708 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.378 per kilogram.
HET beras medium sendiri ditetapkan di zona 1 sebesar Rp13.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.000 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.500 per kilogram.
Sementara itu, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen naik 5,92% dari HET nasional beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram menjadi Rp15.782 per kilogram.
Data menunjukkan, kenaikan harga beras premium terjadi di semua zonasi, yakni zona 1 dibanderol Rp15.095 per kilogram, zona 2 sebesar Rp16.117 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp18.006 per kilogram.
Adapun, HET beras premium di zona 1 adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 sebesar Rp15.800 per kilogram.
Di sisi lain, harga rata-rata beras SPHP Bulog turun tipis 0,24% dari HET Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.470 per kilogram.
Panel Bapanas menunjukkan, penurunan harga beras SPHP terjadi semua zonasi, di antaranya zona 1 senilai Rp12.167 per kilogram, zona 2 Rp13.450 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp12.722 per kilogram.
Daging Ayam-Bawang Turun
Kemudian, rata-rata daging ayam ras di tingkat konsumen dibanderol Rp37.265 per kilogram secara rata-rata nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Lalu, harga rata-rata telur ayam ras naik tipis 2,34% dari HAP Rp30.000 per kilogram menjadi Rp30.702 per kilogram.
Untuk pangan yang bersumber dari protein hewani lainnya, seperti harga rata-rata ikan kembung dibanderol Rp41.084 per kilogram, ikan tongkol Rp33.704 per kilogram, dan ikan bandeng adalah Rp33.929 per kilogram.
Berikutnya, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp134.850 per kilogram, harga rata-rata daging kerbau segar lokal Rp136.765 per kilogram, dan daging kerbau beku impor Rp102.395 per kilogram di tingkat konsumen.
Harga pangan lainnya, harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp38.803 per kilogram secara nasional, atau masih di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.
Begitu pula dengan harga rata-rata cabai merah keriting yang juga berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram, atau dibanderol Rp51.880 per kilogram. Serta, harga rata-rata cabai merah besar dibanderol Rp44.588 per kilogram di tingkat konsumen.
Masih di tingkat konsumen, harga rata-rata jagung pakan peternak mencapai Rp6.689 per kilogram atau naik 15,33% dari HAP nasional Rp5.800 per kilogram. Untuk harga rata-rata kedelai biji kering impor turun 11,25% dari HAP nasional Rp12.000 per kilogram menjadi Rp10.650 per kilogram.
Harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp38.772 per kilogram dan rata-rata bawang putih dibanderol Rp36.655 per kilogram.
Berikutnya, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing Rp20.777 per liter dan Rp17.462 per liter secara nasional. Sementara itu, harga rata-rata nasional Minyakita melampaui HET Rp15.700 per liter atau naik 10,71% menjadi Rp17.381 per liter.
Untuk harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.009 per kilogram dan Rp11.402 per kilogram. Serta, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.775 per kilogram dan Rp9.652 per kilogram.